![](https://sintesatrainindo.com/wp-content/uploads/2023/10/prinsip-rjp-1024x1024.png)
Prinsip RJP dikenal dengan C-A-B yang merupakan akronim dari tindakan sebagai berikut
- Kompresi dada/ Chest Compression (C)
Bila korban tidak ada respons dan nadi tidak teraba, maka penolong harus memanggil bantuan. kemudian segera berikan Chest Compression 30 kali. Chest Compression merupakan hal penting untuk memastikan sirkulasi darah ke jantung dan otak. Tindakan Chest Compression dilakukan di awal tindakan RJP karena diharapkan darah kaya oksigen yang masih ada di jantung dapat segera dialirkan ke otak dan organ tubuh yang penting lainnya.
Teknik penekanan dada/ Chest Compression pada RJP:
- Korban berbaring terlentang di atas dasar yang keras
- Penolong berada pada salah satu sisi korban, kedua lutut dibuka kira kira selebar bahu penolong
- Tentukan titik pertemuan kedua iga, kemudian diukur 2 jari ke atas pada garis tengah tulang dada
- Melakukan kompresi dadaa dengan tumit tangan disebelah atas dari jari kedua tersebut dan tangan tegak lurus
Kedalaman penekanan disesuaikan dengan kelompok usia penderita
Dewasa : minimal 5cm
Anak anak : 3-4 cm
Bayi : 1,5-2,5 cm
2. Penguasaan jalan nafas atau Air way control (A)
Setelah Chest Comprssion, maka dilakukan penilaian jalan nafas dan memastikan tetap terbuka.
Teknik membuka jalan nafas korban yang dapat dilakukan adalah dengan teknik “angkat dagu – tekan dahi”. Teknik ini digunakan pada korban tanpa cidera spinal. Caranya adalah sebagai berikut:
1.) Letakkan tangan pada dahi korban
2.) Tekan dahi dengan telapak tangan ke arah belakang sehingga kepala korban terdorong ke belakang
3.) Letakkan ujung jari tangan lainnya di bagian ujung tulang rahang bawah
4.) Angkat dgu ke depan bersamaan dengan gerakan menekan dahi sehingga posisi kepala dalam keadaan ekstensi (mengadah) maksimal
5.) Pertahankan tangan pada dahi sehingga posisi kepala tidak berubah
6.) Buka mulut korban dengan ibu jari tangan yang menekan dagu
![](https://sintesatrainindo.com/wp-content/uploads/2023/10/teknik-membuka-jalan-nafas-1024x1024.png)
Bila korban diduga atau mengalami cedera spinal, teknik yang dapat digunakan untuk membuka jalan nafas dengan perasat “pendorongan rahang bawah”, tetapi teknik ini lebih sulit sehingga memerlukan latihan yang memadai.
Caranya adalah:
1.) Penolong berlutut di sisi atas kepala korban, kedua siku sejajar dengan kepala korban dan kedua tangan memegang sisi kepala
2.) Kedua sisi rahang bawah dipegang sedemikian rupa (dengan beberapa jari) sehingga kedua tangan dapat menggerakan rahang bawah ke depan secara perlahan
3.) Mempertahankan posisi tersebut agar mulut korban tetap terbuka
Apabila jalan nafas terbuka, penolong harus memeriksa kondisi jalan nafas apakah ada sumbatan atau tidak
3. Bantuan pernafasan atau Breathing Sipport (B)
setelah memastikan jalan nafas terbuka, maka penolong harus segera memberikan bantuan pernafasan.
Beberapa teknik untuk memberikan bantuan pernafasan:
- Menggunakan alat bantu
Kantung masker berkatup/ bag Valve mask
- Tanpa alat bantu
Penolong dapat memberikan bantuan pernafasan melalui mulut ke hidung, mulut ke mulut atau mulut ke masker RJP
![](https://sintesatrainindo.com/wp-content/uploads/2023/10/alat-bantu-pernafasan-1024x1024.png)
Teknik memberikan bantuan pernafasan:
- Pada kondisi korban terlentang
- Bersihkan mulut, hidung dan tenggorokan
- Bebaskan jalan nafas
- Pada bantuan pernafasan dari mulut ke mulut, tutup hidung korban dan pada mulut ke hidung, gunakan ibu jari tangan unutk menahan dagu dan menekan bibir bawah agar mulut tertutup
- ambil nafas dan berikan 2 kali hembusan sehingga dada korban mengembang
- Lanjutkan pertolongan nafas dengan frekuensi:
Dewasa : 10-12 x pernafasan/menit, masing masing 1,5,2 detik
Anak (1-8 th) : 20 x pernafasan/menit, masing-masing 1-1,5 detik
Bayi (0-1 th) : lebih dari 20x pernafasan/menit, masing-masing 1-1,5 detik
Bayi baru lahi : 40 x pernafasan/menit, masing-masung 1-1,5 detik
7. Jika sudah bernafas awasi pernafasan
Dalam memberikan bantuan pernafasan, harus diperhatikan adanya gerakan naiknya dada sebagai petunjuk adanya udara yang masuk